Selasa, 22 September 2015

Pemberkasan Arsip

PENGERTIAN

 Sistem pemberkasan adalah cara atau metode penyimpanan arsip secara 
sistematis ke dalam peralatan menurut aturan yang telah direncanakan. 
termasuk proses penentuan indeks, kode penyusunan dan penempatan arsip 
dengan cara yang sistematis sehingga dapat dengan mudah, cepat dan tepat 
ditemukan bila diperlukan.


TUJUAN PEMBERKASAN ARSIP
 
1. KETEPATAN DAN KECEPATAN DALAM PENEMUAN KEMBALI
2. MENGANTISIPASI ADANYA DOKUMEN YANG HILANG
3. EFISIENSI DALAM PENGGUNAAN RUANGAN DAN PERALATAN
4. MEMPERMUDAH DALAM PENYUSUTAN

Pengertian Sistem Pemberkasan Abjad 

Adalah sistem penyimpanan arsip yang didasarkan pada urutan abjad mulai dari A – Z, dari kata tangkap nama baik itu nama orang maupun nama badan atau organisasi.

Sistem Pemberkasan Berdasar Abjad :
1.Nama orang 
2.Nama badan atau lembaga 



PERALATAN 

1. Filing Cabinet
2. Folder
3. Roll Opact (rak bergerak)
4. Sekat (Guide)


Aturan Pelabelan

1. Pengetikan dimulai dengan menyamakan jarak yaitu 1 garis spasi dari sisi kiri
2. Jika digunakan label rangkap dengan tanda angka, judul harus diketik di tengah bawah dan tanda angka di tepi atas label.
3. Judul dibuat dari salah satu nama sebenarnya (straight order) atau dilakukan pembalikan nama (indexing order)
4. Jika digunakan label rangkapdengan tanda angka, judul harus diketik di tengah bawah dan tanda angka di tepi atas label.


Penempatan Arsip
 
Adalah kegiatan penempatan arsip di laci file atau rak file. Caranya dengan memasukkan arsip ke dalam folder dengan meletakkan bagian arsip di posisi sebelah kiri. Di dalam folder individual arsip diletakkan berdasarkan urutan tanggal, tanggal terbaru di bagian depan.


Penemuan kembali arsip

1. Pencarian
2. Pengeluaran arsip dari rak
3. Penulisan di sarana peminjaman
4. Pengembalian


INDEKS 

Indeks yaitu suatu tanda pengenal berkas/judul berkas

Fungsi:
Membedakan antara berkas yang satu dengan lainnya, mempermudah dalam penemuan dan penyimpanan arsip.


Aturan mengindeks

Dasar untuk menentukan ketepatan mengindeks :
1. Nama yang paling penting
2. Pada korespondensi, nama kepala surat yang paling tepat diindeks
3. Jika nama instansi dan penandatangan surat sama pentingnya, maka nama instansi yang dijadikan indeks
4. Pada surat yang tidak berkepala surat, akan lebih baik diberi indeks dengan nama penandatangan surat
5. Pada surat keluar, nama yang paling penting adalah nama yang dikirim atau dituju
6. Pada surat keluar untuk perorangan, untuk nama si alamat yang terpenting sebaiknya digunakan sebagai indeks
7. Jika masalah khusus akan digunakan dalam pemberkasan harus disertai nama instansi dan nama individualnya 
8. Jika nama atau masalah di dalam surat yang dianggap penting, maka itu yang diindeks